Tausiah Al-Habib Umar bin Hafidz yang Meruntuhkan Penyakit Hati

Di hadapan kita ada qudwah (teladan), Rasulullah Saw bersabda: “Seorang mukmin tidak melaknat, mencela, menuduh, menyesat-nyesatkan bahkan mengkafirkan dan berkata keji.”
.
“Aku tidak diutus sebagai pelaknat, pencela ataupun berteriak-teriak di pasar.”
.
Baginda Saw, bukan pencaci,bukan menyesat nyesatkan atau sampai mengkafir kafirkan bukan pula pelaknat.bukan pula penghujat
Begitu juga dengan pengikut baginda dari kalangan ulama, tidak ada diantara mereka pelaknat yang suka melaknat orang. menghujat orang mengkafir kafirkan orang, Bukan juga pencaci, yang mencaci bahkan terhadap orang awam. Apa lagi terhadap para ulama, terlebih lagi para sahabat Nabi Saw. dan tabi’in. Mereka (para sahabat dan tabi’in) adalah sumurnya penghargaan, asas kehormatan.
.


Metode (dakwah) yang baik dan benar tidak ada caci maki sama sekali. tidak ada hujatan sama sekali , tidak ada penyesatan apa lagi pengkafiran , Nabi Saw tidak diutus untuk melaknat mengkafirkan menyesatkan mencaci dan memaki.
.
Tidak pula seorang wali Allah bertugas untuk mencaci atau memaki atau mengkafir kafirkan Tidak pula berdiri hakikat ilmu dengan caci maki menghujat mencela mengkafirkan sama sekali!
.
Tidaklah berdiri suatu madzhab dengan caci maki,dengan anarkis dengan menghujat memfitnah menuduh kecuali madzhab iblis dan madzhab pengikut iblis, pada setiap waktu dan masa. Merekalah yang terbiasa meneruskan tradisi caci maki terhadap manusia, melaknat manusia, memancing emosi dan menanam kebencian di antara umat Islam. Adapun para Nabi, para ulama dan para wali, mereka menebar kasih, menyebar persaudaraan, kelembutan perdamaian menyebarkan akhlaq, adab menyebarkan kesucian hati,
menyebarkan sikap menghargai, selalu menetapkan batasan, mengekang hawa nafsu, bersifat sabar dan menahan amarah. Inilah jalan yang ditempuh para nabi, para wali, para ulama dan orang-orang shaleh .

0 Response to "Tausiah Al-Habib Umar bin Hafidz yang Meruntuhkan Penyakit Hati"

Post a Comment